Di akhir perdagangan bursa saham Jepang awal pekan Senin (02/05), indeks Nikkei berakhir anjlok -518,67 poin, atau -3,11 persen, di 16.147,38. Pelemahan bursa Jepang terpicu penguatan Yen .
Lihat : Indeks Nikkei 2 Mei Dibuka Anjlok 3 Persen Tertekan Penguatan Yen
Mata uang Yen Jepang diperdagangkan pada 106,51 terhadap dolar pada Senin pada 2:35 HK / SIN, naik 0,16 persen dari terendah sebelumnya di 106,14. Tapi itu masih menandai mata uang Jepang secara signifikan lebih kuat, sebagai pasangan diperdagangkan pada kisaran yang lebih rendah dari tingkat 107 pada hari Jumat sore waktu Asia dan pada tingkat di atas 111 minggu lalu.
Penguatan yen adalah negatif bagi eksportir karena biasanya mengurangi keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi ke dalam mata uang lokal.
Saham-saham eksportir utama Jepang ditutup anjlok, dengan saham Toyota menutup turun 3,75 persen, Nissan turun 4,95 persen dan Honda turun 3,98 persen.
Saham Sony turun 4,01 persen setelah perusahaan melaporkan kerugian dari ¥ 88300000000 untuk kuartal keempat fiskal pada hari Kamis setelah pasar tutup.
Saham pembuat airbag Takata jatuh 9,25 persen setelah Reuters melaporkan lebih dari 100 juta kendaraan secara global cenderung mengikuti penarikan karena masalah inflators airbag perusahaan.
Panasonic turun 7,37 persen setelah Reuters melaporkan perusahaan mengatakan laba cenderung turun tahun fiskal ini.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -40 poin atau -0,25% pada 16,100, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,140.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei diperkirakan berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,618-15,129, dan kisaran Resistance 16,643-17,177.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang