Mengawali perdagangan saham bulan Mei, pergerakan saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang sedang melorot 2 pekan terakhir alami tekanan jual yang sangat besar setelah perseroan mengumumkan kinerja keuangan pada kuartal pertama tahun ini terpangkas banyak.
Selama 3 bulan pertama tahun ini SMRA hanya mendapatkan laba bersih sebesar Rp28,2 miliar, sedangkan kuartal pertama tahun sebelumnya mencapai Rp247. Buruknya kinerja perusahaan properti ini dipicu oleh membengkaknya beban yang harus ditanggung sementara pendapatan perusahaan hanya naik sedikit.
Pendapatan SMRA hanya naik 10 persen saja dari kuartal pertama tahun 2015 menjadi Rp1,04 triliun dari kuartal pertama tahun 2015 yang Rp945,6 miliar. Meningkatnya pendapatan disupport oleh peningkatan pendapatan bisnis pengembangan properti yaitu sebesar Rp616 miliar, selebihnya dari properti investasi dan lain-lain.
Memantau pergerakannya pada bursa perdagangan saham awal pekan (2/05) saham SMRA ditutup turun 4,5 persen ke posisi 1495. Saham bergerak negatif dengan volume perdagangan saham mencapai 14,7 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SMRA bergerak dengan indikator MA masih bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak turun masuk area jenuh jualnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun, dan +DI yang juga bergerak naik menunjukan pergerakan SMRA masih dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading hari ini pada target level resistance di level 1485 dan target support di level 1500.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang