Mengakhiri perdagangan saham pekan lalu, saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) anjlok parah di tengah pergerakan konsolidasi saham dalam sebulan perdagangan terakhir. Terpukulnya saham KRAS dipicu oleh buruknya kinerja keuangan perseroan yang semakin merugi pada kuartal pertama tahun ini.
Pekan lalu KRAS laporkan pembengkakan kerugian yang diderita perseroan pada 3 bulan pertama tahun 2016 dengan kerugian mencapai USD62,840 juta, sedangkan kerugian tahun lalu periode Q1 hanya USD42,920 juta. Perseroan persalahkan kerugian kurs dan harga jual baja yang rendah sebagai pemicu kerugian, pasalnya pada periode tersebut penjualan baja meningkat secara volume.
Dalam periode Q1-2016, kerugian kurs yang ditanggung mencapai USD26,203 juta sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya berhasil untung hingga USD26,276 juta. Volume penjualan baja meningkat menjadi 572.540 ton namun harga jual turun sebesar 25,8- 34,2 persen dari Q1 tahun 2015.
Pendapatan KRAS dalam 3 bulan tahun 2016 menurun menjadi USD311,206 juta dan sebagai informasi pendapatan perseroan sepanjang tahun 2015 turun menjadi US$1,32 miliar.
Memantau pergerakannya pada bursa perdagangan saham akhir pekan lalu (04/05) saham KRAS ditutup anjlok 2,4 persen ke posisi 610. Saham bergerak positf dengan volume perdagangan saham mencapai 13,9 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham KRAS perdagangan sebelumnya bergerak dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah.
Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI juga turun, menunjukan pergerakan KRAS melemah. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading hari ini pada target resistance di level 630 dan level support di 590.
