Harga Emas turun lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan hari Senin tertekan penguatan dollar AS.
Indeks dolar AS, yang mencapai 16-bulan rendah minggu lalu, naik 0,3 persen pada hari Senin, dengan yen jatuh setelah menteri keuangan Jepang mengatakan bahwa Tokyo siap untuk campur tangan di pasar mata uang jika diperlukan apabila yen bergerak terlalu volatile.
Lihat : Pemerintah Jepang Siap Intervensi Jika Yen Bergerak Terlalu Berlebihan
Membantu kenaikan dolar AS, Presiden Federal Reserve New York William Dudley mengatakan bahwa dua kenaikan suku bunga AS tetap “ekspektasi yang wajar” untuk tahun ini.
Kegagalan logam emas untuk tetap berada di atas $ 1.300 setelah data pekerjaan AS lebih lemah dari yang diperkirakan pada hari Jumat juga menyebabkan beberapa investor untuk profit taking emas.
Harga emas spot turun 1,8 persen pada $ 1,263.91 per ons, menghapus keuntungan 0,8 persen yang dibuat pada hari Jumat setelah data non-farm payrolls yang lemah.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk Juni juga mengalami tekanan, menetap $ 27,40 lebih rendah pada $ 1,266.60.
Harga Emas naik setelah empat hari kerugian saat laporan payrolls menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan pekerjaan paling sedikit dalam tujuh bulan pada bulan April, meninggalkan beberapa ekonom mengharapkan hanya satu kenaikan suku bunga dari Federal Reserve tahun ini.
Lihat : Nonfarm Payrolls AS Turun Terendah 7 Bulan, Akankah Menghambat Kenaikan Suku Bunga?
Manager hedge fund dan keuangan mengangkat posisi net long mereka di kontrak emas COMEX lagi dalam pekan sampai 3 Mei, data menunjukkan pada hari Jumat.
Sedangkan harga Perak turun 2,4 persen pada $ 17,03 per ons dan harga platinum kehilangan 3,5 persen menjadi $ 1,037.73.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya harga emas berpotensi turun dengan penguatan dollar AS. Harga emas diperkirakan akan berada dalam kisaran Support $ 1,262.00-$ 1,260.00. Jika harga naik akan menembus kisaran Resistance 1,266.00-$ 1,268.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang