Indeks Harga Saham Gabungan pada awal perdagangan Selasa (10/05) dibuka positif, naik 2,61 poin atau 0,05 persen pada 4751,92. Pelemahan IHSG terpicu aksi beli saham investor asing.
Aksi beli saham investor asing memanfaatkan pelemahan harga saham pada perdagangan kemarin, setelah IHSG turun sebesar -1,52 persen.
Sementara itu bursa global bergerak mixed. Bursa Saham AS ditutup mixed pada akhir perdagangan volume tinggi pada hari Senin, dengan kenaikan dalam sektor perawatan kesehatan mengimbangi penurunan sektor material dan energi setelah harga minyak jatuh. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,20 persen, di 17,705.91, dengan saham Caterpillar penurun tertinggi. Indeks S & P 500 ditutup naik 0,08 persen, pada 2,058.69, dengan sektor perawatan kesehatan memimpin lima sektor yang lebih tinggi Indeks Nasdaq ditutup naik 0,30 persen, pada 4,750.21.
Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Mixed Terbantu Kinerja Sektor Perawatan Kesehatan
Bursa Asia pagi ini dibuka mixed mengikuti bursa Wall Street dan menantikan data inflasi Tiongkok. Terpantau Indeks Nikkei naik 0,52% pada 16.300,49 terpicu pelemahan Yen. Indeks ASX 200 turun 0,49 % pada 5.299,20 tertekan saham energi. Indeks Kospi naik 0,23% pada 1.972,32.
IHSG pada awal perdagangan pagi ini terdukung oleh 6 sektor yang berada di zona positif dengan penguatan tertinggi sektor Infrastruktur yang naik 0,99%. Pada pagi ini tercatat 92 saham menguat, sedangkan 71 saham melemah. Sampai saat ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak lebih 344 juta saham dengan nilai mencapai lebih 382 miliar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih 20.200 kali.
Lihat :Rekomendasi Saham-saham Unggulan, Senin 9 Mei 2016
Aksi beli saham investor asing terjadi pagi ini. Terpantau pagi ini dana asing yang masuk pasar modal tercatat Rp. 29,71 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan potensi aksi beli saham investor asing lanjutan. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4717-4685, dan kisaran Resistance 4781-4810.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang