Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Rabu dini hari (11/05). Harga komoditas ini mengalami penguatan dengan naiknya mata uang Real Brazil.
Pada penutupan perdagangan mata uang kemarin Real Brazil menguat terhadap dolar AS. Pasangan kurs USDBRL berakhir turun -1,42 persen pada 3.4669.
Dealer mengatakan penguatan mata uang Real Brazil pada Selasa membantu untuk meningkatkan harga gula dengan pasar mencermati proses impeachment terhadap Presiden Brazil Dilma Rousseff.
Penguatan Real Brazil adalah sentimen bullish untuk harga komoditas dalam mata uang dolar AS, membuat ekspor kurang menarik dalam mata uang lokal. Brasil adalah produsen top dunia dari gula.
Pada penutupan perdagangan Rabu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2016 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,14 sen atau setara dengan 0,88 persen pada posisi 16,02 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Rebound Terpicu Pengetatan Produksi
Dealer mengatakan ekspor gula dari Brasil terus berlangsung dengan cepat, didorong oleh awal yang kuat untuk panen dalam wilayah kunci Pusat-Selatan.
Dealer mengatakan kelompok industri tebu Brazil Unica diperkirakan merilis segera data yang menunjukkan penaksiran yang sangat kuat pada paruh kedua bulan April, meskipun hujan mungkin kemudian meperlambat kecepatan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan peningkatan ekspor dan produksi gula. Namun jika Real Brazil terus melonjak, dapat mengangkat harga gula. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 15,50 sen dan 15,00 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 16,50 sen dan 17,00 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
