Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada pembukaan perdagangan Kamis (12/05) dibuka negatif, saat ini terpantau turun -103,10 poin atau -0,62 persen di 16475.91. Penguatan indeks Nikkei terpicu kinerja buruk saham-saham eksportir.
Lihat : Bursa Tokyo 11 Mei Ditutup Naik Tipis Seiring Menguatnya Yen
Kamis pagi waktu Asia, dolar AS / yen diperdagangkan di 108,35, menempatkan tekanan pada saham-saham eksportir Jepang. Saham Mitsubishi Electric turun 1,13 persen, Canon turun 0,75 persen, sementara Sony naik 1,06 persen.
Penguatan yen biasanya negatif bagi eksportir karena mengurangi keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi ke dalam mata uang lokal.
Saham Toyota turun 4,1 persen, setelah pembuat mobil melaporkan laba setahun penuh 2016 pada Rabu setelah penutupan pasar. Sementara laba bersih untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret naik 6,4 persen pada tahun, Toyota mengatakan pihaknya memperkirakan penurunan 35,1 persen laba bersih untuk setahun penuh 2017.
Mobil Jepang lainnya juga di bawah tekanan pada hari Kamis, dengan saham Honda turun 3,62 persen, Mazda turun 3 persen dan Nissan turun 1,7 persen. Saham Mitsubishi Motors dihentikan dari perdagangan Kamis. Mitsubishi Motors telah datang di bawah tekanan setelah mengakui kecurangan pada tes jarak tempuh.
Sementara itu, pembuat kantong udara Takata sahamnya naik 8 persen, setelah laporan mengatakan perusahaan diharapkan menjadi menguntungkan untuk tahun keuangan yang dimulai pada bulan April 2016. Perusahaan ini melaporkan kerugian bersih 13,1 miliar yen (US $ 120.000.000) untuk tahun yang berakhir 31 Maret, menurut Reuters.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -120 poin atau -0,72% pada 16,460, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,580.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Nikkei berpotensi melemah dengan penguatan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,967-15,443, dan kisaran Resistance 16,992-17,447.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
