Pergerakan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.(ADHI) mengakhiri perdagangan hari Rabu (11/05) masih lambat untuk mendapatkan tumpuan rally setelah 10 hari perdagangan ada dalam tekanan bearish. Itulah kondisi teknikal saham ADHI seiring fundamentalnya yang baru-baru ini dilaporkan perolehan kontrak baru perseroan yang masih sangat kecil.
Hingga akhir bulan April 2016 ADHI hanya mendapatkan kontrak baru sebesar Rp4,8 triliun, sedangkan target kontrak baru perseroan sepanjang tahun ini Rp25 triliun. Namun kontrak yang hanya mencapai 19 persen dari target tersebut belum proyek LRT (ligth rail transit) yang tahap pertama mendapatkan sekitar Rp12 triliun–Rp20 triliun.
Dari kontrak baru tersebut, proyek yang diraih ADHI seperti proyek Jembatan Musi IV senilai Rp450 miliar dan ruas tol Trans Sumatera dengan panjang 25 km senilai Rp2,03 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan bursa saham hari Rabu (11/05) saham ADHI ditutup anjlok 2,3 persen ke posisi 2530 dan perdagangan saham sebelumnya berakhir di posisi 2590. Saham anjlok parah dengan volume perdagangan saham mencapai 42,1 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ADHI perdagangan sebelumnya bergerak bearish dengan indikator MA masih bergerak turun dan indikator Stochastic turun ke area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik, dan +DI bergerak turun menunjukan pergerakan ADHI dalam tekanan kuat. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading hari ini pada target level resistance di level 2610 dan target support di level 2485.