Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan awal pekan (16/05) masih berakhir di zona merah oleh tekanan jual investor asing yang cukup besar yang dipergaruhi kinerja mengecewakan bursa saham kawasan Asia khususnya Tiongkok yang membuat investor amankan asetnya ke safe haven.
Perdagangan hari pertama pekan ini, IHSG ditutup turun 0,6 persen pada 4731,56 dan indeks saham unggulan LQ45 juga ditutup turun 1% ke posisi 809. Anjloknya IHSG hari ini dilemahkan oleh 7 sektor yang dipimpin oleh sektor aneka industri dan manufaktur.
Lihat: IHSG 16 Mei Berakhir Negatif Tertekan Profit Taking Investor Asing
Selain sektor aneka industri dan manufaktur, sektor-sektor yang hajar IHSG hari ini juga datang dari sektor finance, sektor agri, sektor infrastructure, sektor basic industry dan sektor cunsumer. Adapun saham unggulan yang jadi biang kerok anjloknya indeks 7 sektor tersebut yaitu saham ASII, AUTO, GGRM, ICBP, INDF, UNVR, BMRI, BBRI, BBCA, CPIN, AALI, dan BBNI. Sedangkan saham unggulan di 6 sektor tersebut yang berusaha hijaukan IHSG yaitu saham KAEF, BBRI, SMGR, INTP dan LSIP.
Dari 10 sektor yang diperdagangkan hanya 2 sektor menguat dan gagal tinggikan IHSG, kedua sektor tersebut yaitu sektor tambang dan infrasruktur.
Sektor infrastruktur naik 0,78% setelah perdagangan sebelumnya melemah 0,7 persen, saham-saham yang tinggikan sektor ini yaitu saham EXCL, PGAS, TBIG dan TLKM. Sedangkan saham yang berusaha lemahkan sektor ini yaitu saham JSMR dan GIAA.
Dari semua saham unggulan yang menekan IHSG hari ini, tampak saham BMRI yang masuk dalam top gainers. Sentimen yang tanjlokkan saham tersebut yaitu kinerja keuangan yang mengesankan.