Pada akhir perdagangan Selasa dini hari (17/05), harga batubara Rotterdam naik, terdukung kenaikan harga minyak mentah.
Gangguan pasokan dari Nigeria, Venezuela, Amerika Serikat dan China memicu U-turn pada proyeksi minyak Goldman Sachs, dengan peringatan panjang kelebihan penyimpanan dan kecelakaan lain yang meningkatkan harga.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik sebesar $ 1,51, atau 3,3 persen, pada $ 47,72 setelah menyentuh tertinggi enam bulan di $ 47,85.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent ditutup naik $ 1,14, atau 2,4 persen, pada $ 48,97 per barel. Rally ke $ 49,47 sebelumnya, tertinggi sejak awal November, dalam uji coba terhadap $ 50.
Lihat : Harga Minyak Mentah Naik Tertinggi 6 Bulan Terpicu Pernyataan Goldman Sachs
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Juli 2016 berada di posisi 49,25 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,80 dollar atau setara dengan 1,85 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam Akhir Pekan Stabil; Mingguan Naik 2 Persen
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat mengikuti potensi kenaikan harga minyak mentah yang diperkirakan meningkat.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 49,75 dollar dan Resistance kedua di level 50,25 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 48,75 dollar dan 48,25 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang