Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Selasa (17/05), IHSG turun tipis 5,41 poin atau 0,11% pada 4726,15. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking investor asing dipicu kekuatiran pelemahan ekonomi Tiongkok.
Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Selasa (17/05), Indeks Shanghai bergerak negatif pada awal perdagangan, terpantau turun -10,63 poin atau -0,37 persen pada 2840.23. Indeks Shanghai tertekan kekuatiran pelemahan ekonomi Tiongkok.
Data-data ekonomi Tiongkok untuk bulan April mengecewakan, hal ini yang semakin membuat pesimisme untuk pemulihan ekonomi Tiongkok.
Lihat : Indeks Shanghai 17 Mei Berawal Negatif Tertekan Pelemahan Ekonomi
Ditambah lagi dengan meningkatnya kredit macet Tiongkok semakin memberikan kekuatiran lebih lagi akan ekonomi Tiongkok.
Kenaikan dari kredit macet, yang telah meningkat selama 18 kuartal berturut-turut, mengikuti booming kredit negara pada 2009 dan sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Data resmi menunjukkan bahwa NPL bank umum Tiongkok naik ke 11 tahun tinggi 1,4 triliun yuan (S $ 294.100.000.000), atau 1,75 persen dari total kredit perbankan, pada akhir Maret. Dalam laporan bulan ini, perusahaan pialang CLSA mengatakan NPL dapat menjelaskan selama 15 sampai 19 persen dari pinjaman.
Lihat : Kredit Macet Tiongkok Meningkat, PBOC Lakukan Investigasi
IHSG siang ini tertekan oleh 3 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Keuangan yang turun sebesar -1,31%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 139 saham menguat, sedangkan 116 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 2,15 miliar saham dengan nilai mencapai 2,43 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 125.131 kali.
Lihat : IHSG 17 Mei Dibuka Naik Terdorong Penguatan Wall Street Dan Surplus Perdagangan
Siang ini investor asing melakukan aksi profit taking. Tercatat siang ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 150,44 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan potensi aksi beli saham didukung surplus perdagangan yang memberikan penguatan ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4696-4664, dan kisaran Resistance 4757-4790.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang