Mengakhiri perdagangan saham sesi pertama hari Rabu (18/05), IHSG berhasil mendapat posisi yang lebih baik dari perdagangan sepekan ini. Pasalnya baru hari ini investor asing banyak yang lakukan akumulasi saham sehingga memberikan tenaga kuat bagi IHSG ke teritori positif setelah selama 2 hari berturut terkurung di zona merah.
Dari banyaknya saham unggulan yang diserbu investor asing, tampak saham-saham perbankan besar menjadi rebutan antara investor asing yang lakukan beli dan juga melakukan aksi jualnya. Saham perbankan besar tersebut berusaha rebound setelah sepekan ini alami pukulan kuat, dimana aksi beli asing menambah tenaga beli investor lokal.
Mengakhir perdagangan sesi pertama lalu, saham perbankan tersebut masuk dalam jajaran saham yang dibeli dan dijual oleh investor asing. Meski kedua jenis investor ini berebutan, nilai saham perbankan itu tetap menguat siang ini. Saham perbankan tersebut seperti saham BMRI, BBCA, BBNI dan BBRI, dan yang melemah dari semua saham tersebut hanya saham BBRI yang alami tekanan jual cukup besar dibandingkan aksi belinya.
Untuk pergerakan saham BBRI di lantai perdagangan bursa saham hari Rabu (18/05), saham BBRI dibuka lemah pada posisi 9600 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 9700. Volume perdagangan saham baru mencapai 178 ribu lot saham dengan net sell asing mencapai Rp42 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBRI perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak turun di area jenuh jualnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak datar menunjukan pergerakan BBRI masih rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 9575 hingga target resistance di level 9750.
