Pergerakan saham PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) yang sejak awal pekan alami tekanan jual yang bertubi-tubi bahkan hampir sebulan terakhir mengalaminya, berhasil rebound meski investor asing masih terus mendera saham emiten pabrikan tekstil berskala internasional ini.
Terpantau jelang penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, investor asing banyak lakukan aksi jual saham hingga tercetak net sell sebesar Rp1,3 miliar. Sentimen yang membuat investor asing tersebut kecewa dari pengumuman dividen untuk tahun buku 2015, pasalnya dividen yang dibagikan lebih sedikit dari pembagian tahun sebelumnya.
SRIL akan membagikan dividen sebanyak Rp55,78 miliar, sedangkan dividen tahun lalu dibagikan sebanyak Rp106 miliar. Jumlah dividen yang dibagikan lebih sedikit padahal keuntungan yang dicapai perusahaan alami peningkatan yang mantap pada tahun 2015 lalu.
Melihat kinerja keuangan perseroan sepanjang tahun 2015, laba bersih SRIL tahun lalu mencapai US$55,66 juta atau sekitar Rp770 miliar lebih. Yang didukung oleh meningkatnya penjualan perseroan mencapai US$631,34 juta, yang tumbuh dari US$589,08 juta tahun sebelumnya.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan bursa saham hari Rabu (18/05) saham SRIL dibuka flat pada posisi 255 dari perdagangan saham sebelumnya. Saham bergerak positif dengan volume perdagangan saham mencapai 627 ribu lot saham. Hingga siang ini saham mendapat tekanan jual cukup besar dari asing senilai Rp1,3 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SRIL perdagangan sebelumnya bergerak bearish dengan indikator MA masih bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak konsolidasi di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik, dan +DI bergerak datar menunjukan pergerakan SRIL menguat terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading hari ini pada target level resistance di level 269 dan target support di level 250.