Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dini hari (19/05) berakhir lemah, terpicu penguatan dollar AS.
Dolar AS menguat ke tiga minggu tinggi terhadap sekeranjang mata uang pada hari Rabu pada ekspektasi baru bahwa Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga segera pada Juni.
Lihat : Risalah FOMC : The Fed Memungkinkan Kenaikan Suku Bunga Bulan Juni
Kenaikan nilai tukar dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya ikutan tergerus melemah.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,01 sen atau setara dengan -0,06 persen pada posisi 16,81 sen per pon.
Lihat :Harga Gula ICE Turun Terpicu Peningkatan Produksi Tebu Brazil
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 16,30 sen dan 15,80 sen. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 17,30 sen dan 17,80 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang