Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Kamis (19/05), IHSG turun 33,54 poin atau 0,71% pada 4700,82. Pelemahan IHSG tertekan aski profit taking investor asing yang dipicu menguatnya kembali harapan kenaikan suku bunga AS bulan Juni ini.
The Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni jika data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua lebih kuat serta inflasi dan pasar kerja menguat, demikian rilis dari risalah pertemuan kebijakan April bank sentral AS yang dirilis dinihari tadi Kamis (19/05).
Pandangan itu, diungkapkan oleh sebagian besar pembuat kebijakan Fed pada pertemuan kebijakan terakhir, menunjukkan bank sentral lebih dekat ke mengangkat suku bunga lagi dibandingkan perkiraan dari Wall Street .
“Sebagian besar peserta menilai bahwa jika data yang masuk konsisten dengan pertumbuhan ekonomi meningkat pada kuartal kedua, pasar tenaga kerja terus menguat, dan inflasi membuat kemajuan menuju tujuan 2 persen komite, maka kemungkinan akan sesuai untuk komite untuk meningkatkan target untuk suku bunga federal pada bulan Juni, “menurut risalah.
Lihat : Risalah FOMC : The Fed Memungkinkan Kenaikan Suku Bunga Bulan Juni
IHSG siang ini tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan penurunan tertinggi pada sektor Aneka Industri yang turun sebesar -1,74%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 86 saham menguat, sedangkan 185 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 4,58 miliar saham dengan nilai mencapai 5,12 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 121.905 kali.
Lihat : Awal IHSG 19 Mei Tertekan Sentimen Kenaikan Suku Bunga AS Juni
Menguatnya kembali kenaikan suku bunga AS bulan Juni menguatkan dollar AS, sehingga investor asing kemungkinan menarik dananya untuk diinvestasikan dalam investasi dalam denominasi dollar AS.
Aksi profit taking investor asing berlanjut siang ini. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 577,23 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas dipicu menguatnya kenaikan suku bunga AS bulan Juni, namun diharapkan adanya optimisme ekonomi Indonesia yang mendukung penguatan IHSG. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4664-4632, dan kisaran Resistance 4736-4768.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang