Harga CPO 23 Mei Tergerus Penguatan Ringgit Dan Pelemahan Minyak Mentah

504

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Senin siang (23/05) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.

Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,12% pada 4.0773.

Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.

Lihat :Harga CPO 20 Mei Terangkat Prediksi Kenaikan Harga

Harga minyak mentah tergelincir di perdagangan sesi Asia pada Senin (23/05) terganjal penguatan dolar AS dan tanda-tanda bahwa pasokan minyak mentah global meningkat sekalipun volume tertekan penurunan yang tidak direncanakan naik ke setidaknya tertinggi lima tahun.

Harga minyak mentah berjangka AS jatuh 26 sen menjadi $ 48,15 per barel, setelah menetap 41 sen di sesi sebelumnya.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 18 sen menjadi $ 48,54 per barel pada 0421 GMT, setelah mengakhiri sesi sebelumnya turun 9 sen.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Tertekan Penguatan Dollar Dan Kekenyangan Pasokan

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Agustus 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar 29 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.499 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak Agustus 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.450 ringgit dan 2.400 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.550 ringgit dan 2.600 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here