Harga timah di bursa Malaysia merosot pada perdagangan Selasa (24/05). Penurunan harga timah tertekan pelemahan bursa global.
Pelemahan bursa global juga menekan harga timah, karena memicu kekuatiran permintaan dari berbagai negara konsumen logam dasar.
Bursa Saham AS ditutup melemah pada akhir perdagangan hari Senin dalam perdagangan volume rendah karena investor menunggu indikasi lebih lanjut terkait waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya.Indeks Dow Jones ditutup turun 0,05 persen, di 17,492.93, dengan penurunan tertinggi saham Microsoft. Indeks S & P 500 ditutup turun 0,21 persen, pada 2,048.04, dengan sektor utilitas memimpin delapan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 0,08 persen, pada 4,765.78.
Lihat : Bursa Wall Street Turun Tipis, Data Ekonomi Dan Pidato Pejabat Fed Dicermati
Demikian juga bursa Eropa ditutup di zona merah semalam.
Sementara itu bursa Asia dibuka di zona merah pagi ini. Siang ini semua indeks utama kawasan Asia masih bergerak negatif.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 16.300 dollar per ton, turun sebesar 300 dollar dari penutupan sebelumnya pada 16.600.
Lihat : Harga Timah 23 Mei Turun Terpicu Peningkatan Produksi
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun jika dollar AS terus menguat dengan sentimen kenaikan suku bunga AS bulan Juni. Harga akan menghadapi level support di posisi 16.100 dollar dan 15.900 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level resistance di 16.500 dollar dan 16.700 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang