Harga karet Tocom pada perdagangan menjelang akhir sesi Rabu siang (25/05) bergerak naik. Harga karet alami berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu Oktober 2016 menguat terbantu kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah naik pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (25/05) setelah laporan penarikan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu, meskipun penguatan dolar AS menahan kenaikan lebih jauh.
Persediaan minyak mentah AS turun 5,1 juta barel menjadi 536.8 juta pekan lalu, demikian rilis data dari kelompok industri American Petroleum Institute pada dinihari tadi. Hasil tersebut dua kali dari perkiraan analis yang disurvei oleh Reuters.
Harga minyak mentah berjangka AS telah naik 56 sen menjadi $ 49,18 per barel pada 0042 GMT setelah mengakhiri sesi sebelumnya naik 54 sen. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 50 sen menjadi $ 49,11 per barel, setelah ditutup 26 sen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Naik Terpicu Laporan Penarikan Persediaan AS
Kenaikan harga minyak mentah membuat biaya produksi karet sintetis menjadi lebih mahal. Dampaknya permintaan terhadap komoditas karet alami seperti yang diperdagangkan di Tocom mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling aktif yaitu untuk kontrak Oktober 2016 siang ini berakhir naik sebesar 1,1 yen pada posisi 157,40 yen per kilogram, naik dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya pada 156,30 yen per kilogram.
Lihat : Harga Karet Tocom 24 Mei Bergerak Naik Terpicu Pelemahan Yen
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet Tocom pada perdagangan selanjutnya hari ini berpotensi menguat terbatas dengan potensi kenaikan harga minyak mentah terpicu perkiraan penurunan pasokan minyak mentah mingguan AS.
Harga diperkirakan akan menemui level Support di posisi 152,00 yen. Support selanjutnya ada di 147,00 yen. Sementara itu jika harga menguat akan menemui Resistance di posisi 162,00 yen dan 167,00 yen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
