Jelang akhir perdagangan saham hari ketiga pekan ini (25/05) IHSG bergerak positif dengan semua sektornya menguat signfikan. Salah satu sektor yang menopang pergerakan indeks hari ini yaitu sektor property yang perdagangan sebelumnya anjlok parah. Hari ini saham-saham property banyak diburu asing sehingga terjadi penguatan saham cukup signfikan khususnya saham emiten yang memiliki produk property residensial.
Terpantau 4 saham yang banyak diburu asing hingga mencetak net buy diatas Rp4 miliar yaitu saham LPKR, SMRA, BSDE dan ASRI. Dari keempat saham ini saham LPKR paling banyak diminati asing hingga tembus net buy Rp14 miliar lebih.
Sentimen yang mendorong investor khususnya investor asing memburu saham-saham properti hari ini datang dari pemberitaan BI sedang mengkaji kembali kebijakan LTV. Bank Indonesia sedang mengkaji pelonggaran porsi pembiayaan kredit rumah yang bertujuan untuk mendorong bertambahnya kredit pemilikan rumah.
Melihat kinerja salah satu saham diatas, saham LPKR dibuka kuat pada posisi 930 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 920. Terpantau saham bergerak kuat dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 1,1 juta lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham LPKR perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic mendekati area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan LPKR menguat terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi kisaran saham esok hari pada level support 917 hingga target resistance di level 965.