Pada akhir perdagangan Kamis dini hari (26/05), harga batubara Rotterdam naik, terdukung kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah berakhir tinggi pada akhir perdagangan hari Rabu, terdorong data pemerintah AS yang melaporkan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS.
Administrasi Informasi Energi (EIA) AS menyatakan persediaan minyak mentah turun 4,2 juta barel dalam pekan sampai 20 Mei. Sementara penurunan lebih tajam dari 2,5 juta barel yang diperkirakan oleh analis dalam jajak pendapat Reuters, itu tidak sebanyak yang diperkirakan oleh kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API) sebanyak 5,1 juta.
Harga minyak mentah berjangka AS berakhir naik di $ 49,56 per barel, naik 94 sen atau 1,93 persen, setelah memuncak pada $ 49,62. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,20 pada $ 49,82.
Lihat : Harga Minyak Mentah Naik 2 Persen Menuju $ 50
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Juni 2016 berada di posisi 49,70 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 1,05 dollar atau setara dengan 2,16 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam ICE Naik 1 Persen Terdukung Lonjakan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat mengikuti potensi kenaikan harga minyak mentah yang diperkirakan meningkat.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 50,20 dollar dan Resistance kedua di level 50,70 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 49,20 dollar dan 48,70 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang