Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Jumat siang (27/05) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu pelemahan minyak mentah di sesi perdagangan Asia.
Harga minyak mentah tergelincir di perdagangan Asia hari Jumat (27/05) setelah mencapai resistance di $ 50 barel karena investor khawatir harga yang lebih tinggi bisa mengaktifkan produksi minyak mentah yang tertahan, menambah kelebihan pasokan global.
Harga juga tertekan oleh dolar AS yang kuat yang didukung oleh data ekonomi AS yang umumnya positif di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga jangka pendek.
Harga minyak mentah berjangka AS turun 35 sen, atau 0,7 persen, ke $ 49,13 per barel setelah menyentuh $ 50,21 pada hari Kamis, tertinggi sejak awal Oktober.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 36 sen, atau 0,7 persen, ke $ 49,23 pada 0602 GMT pada hari Jumat, mundur lebih jauh dari sesi sebelumnya $ 50,51 puncak, tertinggi sejak awal November
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Merosot
Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Agustus 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -1 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.579 ringgit per ton.
Lihat : Harga CPO 26 Mei Bergerak Naik Terdorong Kenaikan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan memperhatikan pergerakan harga minyak mentah, yang jika terus melemah akan menekan harga CPO. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Ringgit serta kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak Juli 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.530 ringgit dan 2.480 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.630 ringgit dan 2.680 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang