PT PP Properti Tbk (PPRO) yang sedang menyiapkan kawasan mixed use dan proyek highrise building, sepanjang tahun ini sudah banyak mengeluarkan surat utang. Dalam bentuk MTN saja PPRO sudah mengeluarkan sekitar Rp500 miliar, dan untuk bulan Juni ini perseroan akan menerbitkan obligasi dengan tenor 10 tahun senilai Rp600 miliar.
Obligasi ini nantinya diterbitkan dua seri dengan jangka waktu tiga tahun dan lima tahun, dimana paling banyak akan diserap untuk biaya capex tahun ini sebesar Rp 1,1 triliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Rabu (1/06) saham PPRO dibuka kuat pada level 380 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 376 dan hari ini bergerak kuat lebih dari satu persen dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 503 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PPRO sebelumnya bergerak bearish dengan indikator MA masih menunjukkan kenaikan dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau sedikit bergerak naik didukung oleh +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan PPRO rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading esok hari pada target level support di level 355 hingga target resistance di level 397.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang