Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (03/06) ditutup menguat. Kenaikan harga kakao terpicu rencana kenaikan pajak daerah kakao di Pantai Gading.
Pantai Gading, negara produsen kakao nomor 1 dunia, berencana untuk menaikkan pajak daerah kakao hampir 70% dari $ 0,07 menjadi $ 0,12 per kg. Pelaku pasar khawatir hal ini dapat mendorong harga naik.
Harga kakao naik juga dipengaruhi perkiraan terjadnya peningkatan defisit produksi global. International Cocoa Organization bulan lalu meningkatkan prospek defisit kakao global tahun 2015/16 menjadi 180 ribu ton dibandingkan dengan 113 ribu ton estimasi sebelumnya.
Lihat : Harga Kakao ICE Turun Terpicu Harapan Peningkatan Produksi
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Juli 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 11 dollar atau 0,36 persen pada posisi 3.057 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan sentimen perkiraan penurunan produksi.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 3.100 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.150 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 3.000 dollar dan 2.950 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang