Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/06) ditutup rebound. Kenaikan harga kakao terpicu kekuatiran gangguan tanaman kakao.
Mulai tingginya curah hujan di produsen terbesar kakao, Pantai Gading, membuat kekuatiran gangguan terhadap tanaman kakao.
Petani di daerah Aboisso di selatan, mengatakan mereka khawatir penyakit setelah periode cuaca mendung dan hujan lebat.
“Kami takut serangga dan penyakit tanaman karena ada terlalu banyak kelembaban di semak-semak,” kata seorang petani di pinggiran Aboisso.
Namun beberapa pihak justru mengharapkan penurunan hujan dapat memberikan pertumbuhan setelah sebelumnya mengalami masa kekeringan.
Lihat : Harga Kakao ICE Akhir Pekan Turun; Mingguan Masih Naik 0,87 Persen
Di akhir perdagangan Selasa dini hari harga kakao berjangka kontrak Juli 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 32 dollar atau 1,06 persen pada posisi 3.063 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi hujan yang dapat memperbaiki produksi tanaman kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 3.010 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.960 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 3.110 dollar dan 3.160 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang