Mengakhiri perdagangan saham hari kedua pekan ini (7/06), saham PT Indosat Tbk. (ISAT) bergerak flat setelah perdagangan awal pekan menguat cukup signifikan dan memiliki penguatan harian terbesar sejak perdagangan 9 Mei 2016. Perseroan yang berhasil mencetak keuntungan tahun 2015 setelah tahun sebelumnya merugi, membatalkan niatnya untuk menjual menaranya pada tahun ini.
Penjualan menara perseroan telekomunikasi yang kini telah dikuasai oleh Ooredoo Group tadinya cukup ramai diberitakan demi menutupi utangnya. Alasan ISAT tidak akan menjualnya sudah dibicarakan pada RUPST pekan lalu dengan alasan perseroan akan melakukan refinancing utannya melalui penerbitan obligasi sebesar Rp3,5 triliun. Selain itu menara-menara tersebut masih dipakai untuk mengembangkan layanan data perseroan.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (7/06), saham ISAT ditutup flat pada posisi 6500 setelah sebelumnya dibuka menguat di 6550. Volume perdagangan saham hanya mencapai 1395 lot saham dengan net buyasing mencapai Rp11 juta.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ISAT perdagangan sebelumnya bullish dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic naik menjauhi area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak naik menunjukan pergerakan ISAT rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi esok hari pada target level support di level 6400 hingga target resistance di level 6550.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang