PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) untuk melakukan ekspansinya setahun terakhir melibatkan intervensi asing dalam proyek besar yang dikerjakan. Seperti pada bulan November 2015 KIJA mendapat pinjaman dari bank di Singapura yang digunakan untuk membangun kawasan industri (KI) di Kendal sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp270 miliar lebih. Proyek ini dikerjakan oleh PT Kawasan Industri Kendal yang merupakan joint venture dengan perusahaan swasta Singapura Sembcorp Development Ltd.
Selanjutnya KIJA yang fokus pada bisnis kawasan industri berencana membuat kawasan wisata di Tanjung Lesung, Banten bekerjasama joint venture dengan investor Korea Selatan yaitu DW Development Co. Ltd. JV yang dilakukan pada anak usaha KIJA yaitu PT Banten West Java, dan dalam perjanjian yang sudah disepakati perusahaan konstruksi Korea Selatan tersebut menyertakan modalnya maksimal 49% dari modal yang ditempatkan anak usaha KIJA tersebut atau sekitar US$500 juta..
Selama ini Tanjung Lesung merupakan salah satu kawasan ekonomi khusus dan anak usaha KIJA diatas mengelola lebih dari 300 kamar di Tanjung Lesung, terdiri dari resort, hotel, dan villa. Mengutip informasi dari pejabat Kementrian Pariwisata, dana yang diperlukan disana sekitar US$5 miliar dengan masa pengembangan sepuluh tahun.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan Rabu (8/6) saham KIJA dibuka kuat pada level 284 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 282. Sore ini saham bergerak negatif dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 55 ribu lot saham dengan investor asing banyak memburu saham ini.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ISAT perdagangan sebelumnya bullish dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic berusaha turun menjauhi area jenuh belinya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak datar diatas -DI, menunjukan pergerakan KIJA rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target level resistance di level 284 hingga target support di level 278.
Lens Hu/VM/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asidoe Situmorang



