Harga Emas naik mendekati posisi tertinggi tiga minggu pada akhir perdagangan hari Kamis dengan meningkatnya permintaan safe haven dengan memudarnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS dan pelemahan bursa global.
Namun kenaikan harga emas tertahan setelah pemulihan dolar mendorong beberapa pembeli untuk profit taking setelah rally tajam hari sebelumnya.
Investor telah hampir menutup kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pada 14-15 Juni dan mengurangi kemungkinan peningkatan Juli sampai sekitar 26 persen.
Pasar saham global juga berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin. Bursa Asia, Eropa dan semalam bursa Wall Street berakhir di posisi negatif.
Lihat : Wall Street Ditutup Anjlok, Dollar Menguat, Minyak Turun Lagi
Kekuatiran ekonomi juga muncul setelah Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2016 pada Rabu (08/06) menjadi 2,4 persen dari 2,9 persen yang diperkirakan pada bulan Januari karena harga komoditas turun tajam, permintaan lamban di negara maju, perdagangan lemah dan arus modal berkurang.
Lihat : Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2016
Suasana suram di pasar keuangan global membuat investor mencari keamanan dalam aset safe haven, salah satunya dalam emas.
Harga emas spot emas mencapai tertinggi sejak 18 Mei di awal perdagangan, pada $ 1,266.01 per ons, sebelum berakhir naik ke $ 1,269.76, naik 0,6 persen.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus ditutup naik $ 10,40 pada $ 1,272.70, dan terakhir naik $ 10,50 pada $ 1,272.80.
Lihat : Harga Emas Naik Mendekati Tiga Minggu Tertinggi
Logam mulia ini melonjak 1,5 persen pada perdagangan Rabu setelah hasil data pekerjaan AS yang mengecewakan dan komentar dovish dari Janet Yellen, ketua Federal Reserve AS, mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Sementara itu, miliarder George Soros mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa ia membeli emas dan penambang emas, sentimen tersebut didukung oleh sesama investor miliarder Carl Icahn.
Namun pasar tetap berhati-hati terhadap kebijakan Fed, kata para analis. “Meskipun ada kemungkinan ruang lebih lanjut untuk upside untuk emas, mungkin ada beberapa hambatan reli dalam waktu dekat,” kata HSBC dalam sebuah catatan.
“Selalu ada kemungkinan The Fed mengejutkan pasar dan menaikkan suku bunga, yang dengan cepat bisa membalikkan keuntungan.”
Di antara logam mulia lainnya, perak berjangka mencapai tiga minggu tinggi pada $ 17,22 per ons setelah naik hampir 4 persen pada sesi sebelumnya, kenaikan terbesar satu hari sejak 19 April. Logam ini kemudian naik 2 persen pada $ 17,33. Platinum berjangka 0,5 persen lebih rendah pada $ 1,006.50, sementara paladium berjangka naik 0,38 persen menjadi $ 563,35.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik dengan sentimen pelemahan bursa global dan penurunan harapan kenaikan suku bunga AS. Namun perlu diperhatikan penguatan dolar AS yang jika terus menguat dapat menekan harga. Harga emas diperkirakan menembus kisaran Support $ 1,268-$ 1,266, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 1,272-$ 1,274.
Freddy/ VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang