Mengakhiri perdagangan sesi pertama hari Jumat (10/06) saham PT Sri Rejeki Isman Tbk.(SRIL) gagal mendapatkan pijakan kuat untuk bergerak bullish kembali setelah hampir 3 minggu bergerak konsolidasi. Perdagangan akhir pekan saham SRIL kembali alami profit taking investor asing dan sore ini sudah mencapai Rp3,4 miliar.
Sebelumnya pernah diberitakan SRIL akan menerbitkan obligasi global senilai US$420 juta atau sekitar Rp5,7 triliun guna membayar surat utang lamanya senilai US$270 juta yang jatuh tempo 2019 dan perseroan hanya merealisasikan penerbitan obligasi tanggal 7 Juni lalu sebesar US$350 juta atau sekitar Rp4,65 triliun.
Surat utang baru dalam bentuk obligasi global itu dicatat di bursa saham Singapura oleh anak usaha perseroan, Golden Legacy Pte. Ltd. dengan kupon ditetapkan sebesar 8,25% dan jatuh tempo pada 2021. Pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan, dan yang pertama akan dilakukan pada bulan Desember.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Jumat (10/6), saham SRIL dibuka lemah pada posisi 268 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 270. Terpantau saham bergerak anjlok parah dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 991 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SRIL perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic masih konsolidasi di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan SRIL dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi kisaran saham hari ini pada target level support di level 260 hingga target resistance di level 271.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang