Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Rabu siang (15/06) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.
Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,12% pada 4.1020.
Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.
Lihat : Harga CPO 14 Juni Turun Tergerus Penguatan Ringgit dan Pelemahan Minyak Mentah
Harga minyak mentah berjangka jatuh di perdagangan Asia pada hari Rabu (15/06), terpicu peningkatan persediaan mingguan AS mengabaikan pernyataan IEA bahwa pasar minyak sekarang dalam keseimbangan.
Data dari American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 1,2 juta barel dalam pekan hingga 10 Juni menjadi 536700000, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2,3 juta barel.
Harga minyak mentah berjangka AS jatuh ke level terendah tiga minggu dari $ 47,55 sebagai kontrak turun untuk hari kelima. Harga minyak mentah diperdagangkan turun 77 sen ke $ 47,72 per barel pada 0215 GMT.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent juga turun untuk hari kelima untuk mencapai terendah dalam sekitar dua minggu. Patokan global turun 75 sen lebih rendah pada $ 49,08 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Terpicu Peningkatan Persediaan AS dan Brexit
Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Agustus 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar 31 ringgit dan diperdagangkan pada posisi 2.450 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit dan pelemahan minyak mentah. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak Agustus 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.400 ringgit dan 2.350 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.500 ringgit dan 2.550 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang