PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp7,9 triliun dalam 4 bulan pertama tahun ini, dipastikan akan mendapatkan kontrak baru lagi sekitar Rp20 triliun dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebagai informasi proyek ini didapat atas penugasan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden No 107 Tahun 2015 tanggal 6 Oktober 2015.
Proyek kereta cepat ini sendiri akan digarap oleh konsorsium BUMN Cina dan BUMN Indonesia, yakni PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC). Sedangkan posisi WIKA sendiri sama dengan bisnis utamanya yaitu membangun konstruksi dari proyek yang membutuhkan dana sekitar Rp70,831 triliun.
Dalam pekerjaannya WIKA tidak sendiri tapi konsorsium dengan PT KAI (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN 8), yang membentuk perusahaan JV bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan bursa saham akhir pekan (17/6) saham WIKA dibuka menguat pada posisi 2830 dan perdagangan saham sebelumnya berakhir di posisi 2800. Saham bergerak kuat mendapat dukungan dari investor asing dengan volume perdagangan saham mencapai 315 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham WIKA perdagangan sebelumnya bergerak bearish dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik, dan +DI bergerak datar menunjukan pergerakan WIKA menguat terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading hari ini pada target level resistance di level 2880 dan target support di level 2820.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang