Pada akhir perdagangan Rabu dini hari (22/06), harga batubara Rotterdam berakhir turun tertekan pelemahan harga minyak mentah.
Harga minyak merosot pada spekulasi atas masa depan Inggris di Uni Eropa, kemudian menahan kerugian untuk menetap dari posisi terendah sesi setelah rebound harga bensin.
Royal Dutch Shell menutup unit fluidic catalytic cracking yang memproduksi bensin tersebut pada 316.600 barel per hari (bph) di Deer Park, kilang Texas. Bensin berjangka, yang telah turun, rebound ke wilayah positif.
Minyak mentah berjangka mengurangi kerugian dengan bensin rebound. Minyak telah turun sebanyak 2 persen sebelumnya karena investor mengambil keuntungan pada dua hari reli yang dipicu oleh spekulasi bahwa Inggris tidak akan meninggalkan Uni Eropa setelah referendum Kamis ini.
Harga minyak mentah berjangka kontrak kontrak bulan depan Juli AS ditutup turun 52 sen, atau 1 persen, di $ 48,85 per barel, dibandingkan sesi rendah pada $ 48,16. Agustus berjangka lebih aktif diperdagangkan, bulan depan baru dari Rabu, menetap 11 sen pada $ 49,85.
Harga minyak mentah berjangka Brent kontrak bulan depan, Agustus, berakhir turun 3 sen pada $ 50,62 per barel, setelah jatuh lebih dari $ 1 untuk sesi rendah $ 49,46. Kontrak telah menguat 7 persen dalam dua sesi terakhir.
Lihat : Harga Minyak Mentah Rebound Setelah Penurunan Persediaan Minyak Mentah AS
Dengan pelemahan harga minyak mentah tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Juli 2016 retreat di posisi 55,10 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -2,00 dollar atau setara dengan -3,50 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam ICE Melompat Lebih 5 Persen
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan sentimen penguatan dollar AS.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 54,60 dollar dan support kedua di level 54,10 dollar. Sedangkan level resistance yang akan diuji jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 55,60 dollar dan 56,10 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang