Sekalipun harga emas mengalami kenaikan yang kuat pada minggu lalu setelah harga emas diperdagangkan sebentar diatas $1300 ke ketinggian tahunan yang baru di 1310 tetapi kegagalan untuk meneruskan kenaikannya dari ketinggian ini menunjukkan adanya potensi penurunan di metal “safe haven” ini.
Laporan mingguan dari Commitment of Traders menunjukkan rekor penambahan didalam posisi “net long” di emas. Kenaikan bullish adalah sebagaimana yang diperkirakan dengan Inggris semakin mendekat kepada pemungutan suara mengenai keanggotaannya di Uni Eropa besok.
Namun, posisi bullish ini juga menunjukkan bahwa dengan resiko Brexit sudah diperhitungkan di dalam harga, harga emas semakin rentan terhadap resiko penurunan dibandingkan dengan terjadinya rally. Per tanggal 14 Juni, para spekulator memiliki kontrak “net long” sebanyak 47.850 di emas menandai ketinggian sepanjang masa di dalam sejarah laporan CoT emas. Ini juga merupakan penambahan terbesar dari minggu ke minggu di dalam posisi emas.
Emas juga rentan terhadap koreksi penurunan harga setelah mengalami kenaikan pada minggu sebelumnya, dengan Federal Reserve AS mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah dan demikian juga dengan banyak bank sentral utama dunia lainnya termasuk Bank of Japan dan SNB.
Sementara harga emas kelihatannya mendapatkan dukungan dari data, hasil polling Brexit terbaru menunjukkan hasil yang terus berimbang mengenai pemungutan suara dari referendum, dengan sedikit kemenangan dari kubu “Remain” berdasarkan hasil polling dari Survation per tanggal 20 Juni 2016, dimana kubu “Remain” mendapatkan 45% suara sedangkan kubu “Leave” mendapatkan 44% suara. Kenaikan hasil polling dari kubu “Remain” pada detik-detik terakhir menjelang Referendum memberikan tekanan turun terhadap harga emas.
Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research Center