Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (22/06) berakhir turun terpicu penurunan permintaan gula Tiongkok, importir gula terbesar di dunia.
Data resmi dari pemerintah Tiongkok menunjukkan bahwa impor gula mentah jatuh ke 140.000 metrik ton pada Mei, turun 74,1% dari tahun lalu, karena produsen gula Tiongkok berpaling dari pasar impor karena harga naik.
Kenaikan harga gula berjangka juga didukung dengan lancarnya distribusi gula di pelabuhan Brazil, sehingga mempercepat proses distribusi dan produksi gula.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,42 sen atau setara dengan -2,13 persen pada posisi 19,34 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Turun Terpicu Pulihnya Produksi Tebu Brazil
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan harapan peningkatan produksi gula di Brazil.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 18,80 sen dan 18,30 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 19,80 sen dan 20,30 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang