IHSG 24 Juni Sesi 1 di Zona Merah Setelah Suara Brexit Unggul

555

Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Jumat (24/06), IHSG merosot -110,94 poin atau -2,28% pada 4763,37. Pelemahan IHSG terdorong keunggulan sementara suara Brexit dalam referendum Inggris yang menekan pasar uang dan pasar saham global.

Pendukung Brexit merebut kepemimpinan pada hari Jumat dalam penghitungan suara dari referendum sengit Inggris, mata uang sterling di jalur untuk terbesar yang pernah jatuh di pasar dunia.

Mata uang Inggris turun sebanyak sembilan persen ke 30 tahun rendah di bawah $ 1,35, menandai menyelam lebih tajam bahkan dari pada ‘Black Wednesday’ pada tahun 1992 ketika pemodal George Soros berperan penting dalam mendorong pound dari Mekanisme Nilai Tukar yang mendahului euro.

Dalam tanda perhatian internasional, diplomat Mata uang Jepang Masatsugu Asakawa mengatakan ia akan berkonsultasi dengan Menteri Keuangan Taro Aso tentang bagaimana merespon pergerakan pasar, menggambarkan mereka sebagai sangat kasar.

Dengan hasil diumumkan dari 282 dari 382 kabupaten suara ditambah bagian dari Irlandia Utara, kubu Brexit berada di depan dengan 51,6 persen terhadap 48,4 persen Bremain di referendum.

Lihat : Hasil Perhitungan Sementara Referendum : Brexit Unggul 51,6 %

IHSG siang ini tertekan oleh semua sektor yang berada di zona merah, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Aneka Indusri yang anjlok sebesar -4,83%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 44 saham menguat, sedangkan 263 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 3,63 miliar saham dengan nilai mencapai 2,84 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 147.210 kali.

Siang ini aksi profit taking investor asing terjadi. Terpantau siang ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 13,08 triliun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas jika hasil Brexit terjadi dalam referendum Inggris hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4733-4700, dan kisaran Resistance 4796-4720.

Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang