PT Duta Intidaya Tbk telah resmi menjadi emiten ke-7 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Perseroan tercatat dengan kode saham DAYA.
Pada perdagangan perdananya, DAYA dibuka pada level Rp 191 per saham atau naik Rp 11 atau 6,11 persen dari harga penawaran Rp 180 per saham. Pada perdagangan saham perdana ini saham DAYA sempat menyentuh harga tertinggi di Rp 192 dan terendah di Rp 185.
Duta Intidaya melepas 478,041.000 saham atau sebesar 23% dari modal setelah penawaran umum. Dalam penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), Perseroan menetapkan harga penawaran saham perdana sebesar Rp 180 per lembar saham.
Direktur Utama PT Duta Intidaya Tbk Lilis Mulyawati menargetkan membangun 20 gerai di kota besar seluruh Indonesia tahun ini. “Kami fokuskan di Pulau Jawa dan Bali,” ucapnya. Dana yang dibutuhkan untuk satu gerai diperkirakan sekitar Rp 1 miliar.
Sedangkan Direktur PT Duta Intidaya Tbk Sukarnen Suwanto mengatakan dana IPO akan digunakan untuk ekspansi bisnis dan membayar utang perusahaan. “65 persen difokuskan untuk ekspansi dan 35 persen untuk membayar pinjaman kepada pihak perbankan,”
Herwantoro/VMN/VBN/Journalist
Editor: Asido Situmorang