Harga Emas turun sekitar 1 persen pada akhir perdagangan hari Selasa di AS terganjal aksi profit taking investor setelah keuntungan dari rally dua hari terbesar dalam logam mulia sejak akhir 2008, yang dipicu oleh keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa pekan lalu.
Harga logam mulia ini melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun di $ 1,358.20 per ons pada hari Jumat setelah Referendum UK yang menghasilkan Brexit, dan ke tertinggi lebih dari tiga tahun dalam hal euro dan sterling.
Harga emas spot berakhir turun 0,92 persen pada $ 1,312.21 per ons, sempat mencapai awal rendah $ 1,305.23.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus ditutup di $ 1,317.90, turun $ 6,80.
Pelemahan harga emas juga dipicu kenaikan pasar saham global setelah tiga hari penurunan dan sterling dan euro menguat pada Selasa.
Para pemimpin Eropa mengatakan kepada Inggris pada Selasa untuk bertindak cepat untuk menyelesaikan kekacauan politik dan ekonomi yang disebabkan keputusan Inggris Raya meninggalkan Uni Eropa, yang IMF nyatakan bisa menempatkan tekanan pada pertumbuhan global.
Kepemilikan di SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, naik 13 ton pada hari Senin menjadi 947,38 ton, tertinggi sejak Juli 2013.
Di antara logam mulia lainnya, perak spot naik 0,5 persen pada $ 17,81 per ons, platinum spot turun 0,23 persen pada $ 971,75 dan paladium spot naik 2,43 persen lebih tinggi pada $ 568,47.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi lemah dengan meredanya kekuatiran Brexit dan pemlihan pasar saham. Namun perlu dicermati pergerakan dollar AS yang jika terus melemah dapat mengangkat harga emas. Harga emas diperkirakan menembus kisaran Resistance $ 1,314-$ 1,316, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 1,310-$ 1,308.
Freddy/ VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang