Pada akhir perdagangan Jumat dini hari (01/07), harga batubara Rotterdam berakhir naik mengabaikan pelemahan minyak mentah dan penguatan dollar AS. Kenaikan harga batubara Rotterdam dipicu penurunan produksi batubara Tiongkok.
Produksi batubara Tiongkok turun 8,4 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,34 miliar ton selama lima bulan pertama tahun ini, demikian pernyataan badan perencanaan ekonomi atas Tiongkok baru-baru ini.
Badan itu juga menambahkan bahwa persediaan di perusahaan batubara sebesar 120 juta ton pada akhir Mei, turun tahun 9,2 persen pada tahun.
Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan September 2016 berakhir naik di posisi 56,40 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,60 dollar atau setara dengan 2,92 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam Kuat Terdukung Kenaikan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi pelemahan minyak mentah dan penguatan dollar AS.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 53,90 dollar dan Support kedua di level 53,40 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 56,90 dollar dan 57,40 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang