Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Jumat (08/07) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu pelemahan harga minyak kedelai di AS.
Dilaporkan bahwa kedelai berjangka turun ke terendah enam minggu sebagai hujan membantu hasil panen di AS.
Minyak kedelai untuk pengiriman Desember turun 4,5% sejauh minggu ini di Chicago Board of Trade; kedelai November menuju penurunan 10% minggu ini.
Premium minyak kedelai atas atas sawit di US $ 116 per ton dibandingkan rata-rata US $ 94 selama setahun terakhir.
Bloomberg juga melaporkan persediaan minyak sawit di Malaysia terlihat mendaki karena permintaan melemah.
Minyak kedelai adalah bahan baku subtitusi utama CPO dalam proses produksi biodisel.
Penurunan harga minyak kedelai membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak kedelai sebagai bahan baku subtitusi utama CPO dalam proses produksi biodisel menurun permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak September 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -111 ringgit atau -4,7 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.244 ringgit per ton.
Lihat : Harga CPO 5 Juli Turun Tergerus Pelemahan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan memperhatikan pergerakan harga minyak mentah, yang jika terus melemah akan menekan harga CPO. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Ringgit serta kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak September 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 2.190 ringgit dan 2.140 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.290 ringgit dan 2.340 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
