Harga kopi arabika ICE naik di akhir perdagangan Selasa dini hari (12/07), terpicu perpanjangan posisi panjang pedagang kopi terpicu sentimen penurunan produksi.
Analis dari Safras & Mercado memperkirakan produksi tanaman baru Brazil sekitar 56.400.000 kantong, minggu lalu diperkirakan produksi 2,66% lebih rendah.
Asosiasi Nasional Industri Kopi di Meksiko telah melaporkan bahwa produksi kopi mereka terkena Roya atau Leaf Rust dan berbagai penyakit lainnya empat tahun lalu dan penurunan produksi sebesar 49% menjadi 2,3 juta kantong untuk panen terakhir.
Lihat : Harga Kopi Arabica Akhir Pekan Rebound; Mingguan Masih Negatif 1,6 Persen
Harga kopi arabika berjangka di penutupan perdagangan dini hari tadi mengalami penguatan. Harga kopi arabika berjangka bulan September 2016 melonjak sebesar 5,20 dollar atau setara dengan 3,61 persen dan ditutup pada posisi 1.4930 dollar per pon.
Malam nanti akan dirilis data JOLTs jobs openings dan Wholesales Inventories yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kopi arabica berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat jika dollar AS terealisir melemah. Namun perlu diperhatikan kondisi produksi di negara-negara produsen kopi arabica.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance di posisi 1,5200 dollar dan 1,5500 dollar. Sedangkan level Support yang akan dihadapi jika terjadi pelemahan ada pada posisi 1,4600 dollar dan 1,4300 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang