Pergerakan saham PT PP Properti Tbk (PPRO) jelang akhir perdagangan saham sesi terakhir hari Selasa (12/7) terus bergerak negatif sejak awal perdagangan oleh profit taking investor lokal setelah perdagangan sebelumnya menguat signifikan bersamaan dengan perseroan mengeluarkan surat utang dalam 2 seri.
Hari Senin (11/7) PPRO mengeluarkan surat utang dalam 2 seri senilai Rp600 miliar dengan rincian seri A senilai Rp200 miliar dan seri B senilai Rp 400 miliar. Surat utang tersebut berjangka waktu tiga tahun untuk seri AS dan lima tahun untuk seri B, dengan kupon tetap 9,15% dan 9,9% per tahun masing-masing.
Surat utang yang mendapatkan peringkat A- dari Pefindo ini nantinya digunakan untuk ekspansi perseroan seperti proyek konstruksi menara kedua Riverview Residence, konstruksi pembangunan Verdura Apartemen di Sentul-Bogor, pembangunan menara kedua di proyek Grand Kamala Lagoon- Bekasi, dan konstruksi satu menara apartemen di proyek Grand Sungkono Lagoon-Surabaya.
Saham PPRO diawal perdagangan dibuka flat pada level 515 dan hari ini bergerak lemah lebih dari 1 persen dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 559 ribu lot saham. Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PPRO sebelumnya bergerak bullish dengan indikator MA menunjukkan kenaikan dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau sedikit bergerak datar dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan PPRO dalam koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 500 hingga target resistance di level 525.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang