Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (13/07) berakhir turun terpicu aksi profit taking.
Harga gula berjangka telah meningkat terus sepanjang tahun sebagai spekulan bullish pindah ke pasar. Analis dan broker dalam perdagangan telah memperingatkan pedagang bahwa kontrak overbought tetapi dengan begitu banyak spekulan bertekad untuk mendorong harga lebih tinggi, mereka juga mengatakan akan berbahaya untuk mengabaikan tren.
Aksi profit taking jug dipicu meningkatnya produksi gula di Brazil. Total produksi gula di atas tahun lalu sebesar 8,2 juta ton dibandingkan 6,6 juta tahun lalu.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,56 sen atau setara dengan -2,76 persen pada posisi 19,72 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Naik 3,6 Persen Terpicu Hambatan Produksi Brazil dan India
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi kenaikan harga minyak mentah, mencermati perkiran data persediaan minyak mentah mingguan malam nanti oleh EIA yang diindikasikan menurun.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 20,20 sen dan 20,70 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 19,20 sen dan 18,70 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang