IMF : Brexit Tidak Terlalu Berdampak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi AS

604

Hasil referendum 23 Juni dengan keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa telah menyebabkan ketidakpastian dan meningkatkan risiko bagi perekonomian AS tapi sejauh ini tampaknya cenderung memiliki dampak yang cukup “diabaikan” pada pertumbuhan AS, Dana Moneter Internasional mengatakan pada hari Selasa (12/07).

IMF mengatakan dalam tinjauan tahunan formalnya terkait ekonomi dan kebijakan AS manyatakan bahwa hasil Brexit pada referendum 23 Juni telah mendorong kenaikan dolar, naik sekitar 1 persen secara nominal, sementara pasar saham telah pulih dari kerugian yang terjadi tepat setelah pemungutan suara. Sementara itu, pemburuan  safe-haven ke Treasuries AS telah menurunkan hasil, dan biaya rumah dan pembiayaan usaha yang lumayan.

“Dampak pada pertumbuhan cukup diabaikan,” Nigel Chalk, kepala misi IMF untuk Amerika Serikat, mengatakan.

IMF terus berubah mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi AS sebelumnya sebesar 2,2 persen untuk 2016 dan 2,5 persen pada tahun 2017, yang dikeluarkan sehari sebelum referendum Inggris.

Sementara volatilitas pasar keuangan atau kenaikan lebih lanjut nilai dolar mewakili risiko penurunan pertumbuhan AS, IMF melihat risiko kenaikan harga minyak, termasuk efek positif tertunda pada konsumsi dan pengurangan penurunan dari investasi yang berkurang terkait minyak.

Namun, IMF mengatakan risiko penurunan “lebih kompleks dan berbahaya” adalah bahwa tingkat pertumbuhan potensial mungkin lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dengan kesenjangan produksi yang lebih kecil. Dikatakan pertumbuhan di masa mendatang di bawah skenario ini bisa menetap di bawah 2 persen.

“Jika benar, ini akan berarti ekonomi AS bisa segera menghadapi keterbatasan kapasitas yang akan memperlambat pertumbuhan dan menghasilkan tekanan inflasi domestik dengan tekanan global yang negatif,” kata IMF dalam laporannya.

Laporan Staf IMF mengatakan Amerika Serikat menghadapi pertemuan kekuatan yang akan membebani keuntungan di masa depan, termasuk meningkatnya pangsa angkatan kerja AS yang bergeser ke pensiun, penuaan infrastruktur dasar, peningkatan produktivitas rendah dan pasar tenaga kerja dan bisnis dengan kurangnya realokasi modal manusia yang ahli dan fisik yang sesuai.

Dewan direksi IMF menekankan perlunya Washington untuk mengambil berbagai tindakan untuk mengatasi tantangan jangka panjang, termasuk meningkatkan belanja infrastruktur federal dan mencapai kesepakatan mengenai reformasi imigrasi berbasis keterampilan.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here