Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (14/07) ditutup naik. Kenaikan harga kakao masih terpicu penurunan pasokan kakao di Pantai Gading.
Kenaikan harga kakao berjangka, didukung oleh pengetatan pasokan menyusul pertengahan panen yang miskin di petani atas Pantai Gading dan prospek awal yang lambat untuk tanaman utama akhir tahun ini.
“Cuaca kering berkelanjutan dan potensi awal yang lambat untuk tanaman baru tercermin dalam spread yang kuat, terutama apa yang terjadi pada bulan Juli / September,” kata seorang dealer.
Lihat : Harga Kakao ICE Naik Terpicu Pengetatan Pasokan Afrika Barat
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak September 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 29 dollar atau 0,93 persen pada posisi 3.143 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi pengetatan pasokan. Namun perlu dicermati pergerakan dollar AS yang juga berpengaruh pada pergerakan harga kakao selanjutnya.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 3.190 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.240 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 3.090 dollar dan 3.040 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang