Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Selasa dini hari (19/07) berakhir naik terpicu penguatan Real Brazil.
Pada penutupan perdagangan mata uang kemarin Real Brazil menguat terhadap dolar AS. Pasangan kurs USDBRL berakhir turun -0,91 persen pada 3.2459.
Penguatan Real Brazil adalah sentimen bullish untuk harga komoditas dalam mata uang dolar AS, membuat ekspor kurang menarik dalam mata uang lokal. Brasil adalah produsen top dunia dari gula.
Harga gula mentah berjangka menguat juga didukung oleh pergeseran pasar global ke defisit setelah bertahun-tahun surplus.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami kenaikan tipis. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik 0,06 sen atau setara dengan 0,31 persen pada posisi 19,37 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Akhir Pekan Merosot 3 Persen; Negatifkan Mingguan 1 Persen
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan penguatan Real Brazil. Namun jika malam nanti data perumahan AS terealisir meningkat, maka akan menguatkan dollar AS dan melemahkan Real Brazil.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 19,90 sen dan 20,40 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 18,90 sen dan 18,40 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang