Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (20/07) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao setelah IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
The International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional pada Selasa (19/07) merevisi turun proyeksi pertumbuhan global tahun 2016 dan 2017, karena ketidakpastian seputar keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.
IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,1 persen pada 2016 dan 3,4 persen pada tahun 2017, keduanya lebih rendah 0,1 persen dari perkiraan pada bulan April, menurut laporan World Economic Outlook yang diperbarui yang dirilis pada Selasa.
Lihat : IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Akibat Brexit
Di akhir perdagangan Rabu dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak September 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup anjlok. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -87 dollar atau -2,82 persen pada posisi 2.998 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.950 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.900 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 3.050 dollar dan 3.100 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang