Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Kamis siang (21/07) terpantau naik. Penguatan harga CPO siang ini terpicu pelemahan nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan kenaikan harga minyak mentah.
Pada siang ini terpantau dollar AS menguat terhadap Ringgit. Terpantau pasangan dollar AS-Malaysia Ringgit naik 0,67% pada 4.0565.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia. Harga minyak mentah naik tipis di awal perdagangan Asia, Kamis (21/07), setelah Departemen Energi AS melaporkan penarikan mingguan kesembilan berturut-turut dari persediaan minyak mentah namun terjadi peningkatan kejutan dalam pasokan bensin.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate untuk pengiriman September, kontrak baru bulan depan hari Kamis, naik 2 sen menjadi $ 45,77 per barel pada 0102 GMT. Sedangkan harga minyak mentah berjangka kontrak bulan depan Brent, naik 5 sen menjadi $ 47,22 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Tipis
Kenaikan harga minyak mentah menjadi dorongan sentimen positif yang mendorong harga CPO dalam trend menguat. Penguatan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO meningkat permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Oktober 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 19 ringgit atau 0,8 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.366 ringgit per ton.
Lihat : Harga CPO 20 Juli Terangkat Pelemahan Ringgit dan Kenaikan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit.
Harga CPO berjangka kontrak Oktober 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.420 ringgit dan 2.470 ringgit. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.320 ringgit dan 2.270 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang