Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (21/07) ditutup turun. Pelemahan harga kakao tertekan penguatan dollar AS.
Dolar AS mencapai level tertinggi selama empat bulan, masih diuntungkan dari data pada Selasa menunjukkan pembangunan perumahan AS melonjak lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni, yang mendukung kekuatan dalam ekonomi AS.
Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya.
Lihat : Harga Kakao Merosot 2,8 Persen Setelah IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global
Di akhir perdagangan Kamis dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak September 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup anjlok. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -29 dollar atau -0,97 persen pada posisi 2.969 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.920 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.870 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 3.020 dollar dan 3.070 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang