Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Senin (25/07). Penurunan harga timah tertekan penguatan dollar AS dan kekuatiran pelemahan ekonomi Tiongkok.
Indeks dolar AS naik ke lebih dari empat bulan tertinggi pada hari Jumat karena data ekonomi AS yang positif dan pembacaan lemah dari data ekonomi luar negeri mendorong investor untuk mengevaluasi kemungkinan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS, sementara bank sentral lainnya terlihat memangkas suku atau menambahkan rangsangan.
Kenaikan indeks, yang mengukur dollar AS terhadap enam mata uang utama dunia, bukukan kenaikan mingguan kelima berturut. Indeks dolar naik 0,5 persen, menyentuh tinggi 97,487, tertinggi sejak 10 Maret. Siang ini indeks dollar AS juga masih dalam laju penguatan.
Penguatan dollar AS membuat harga komoditas timah yang diperdagangkan dalam mata uang dollar AS menjadi mahal, sehingga permintaannya menurun.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 17.800 dollar per ton, turun sebesar 70 dollar dari penutupan sebelumnya pada 17.870.
Lihat : Harga Timah 22 Juli Turun Tertekan Pelemahan Bursa Asia
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun jika dollar AS terus menguat dan kekuatiran ekonomi Tiongkok. Harga akan menghadapi level support di posisi 17.600 dollar dan 17.400 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level resistance di 18.000 dollar dan 18.200 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang