Pergerakan saham PT. Bank Negara Indonesia (BBNI) yang alami tekanan jual sangat kuat sejak perdagangan akhir pekan lalu, masih bergerak negatif dikarenakan tekanan jual investor asing yang cukup besar. Hingga siang ini investor asing sudah cetak net sell sebanyak Rp38 miliar lebih dan saham anjlok dekati penurunan 2 persen.
Dan setelah perseroan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 6 bulan pertama lalu, saham masih belum menunjukkan pemulihan dari profit taking asing. BBNI melaporkan keuntungan yang dicapai semerter pertama tahun 2016 melebihi periode yang sama tahun 2015, dari Rp2,4 triliun menjadi Rp3,7 triliun.
Positifnya kinerja BBNI dalam 6 bulan pertama disupport oleh peningkatan pendapatan bunga dan non bunga, pendapatan bunga (interest income) naik dari Rp12,4 triliun menjadi Rp13,9 triliun. Sedangkan pendapatan non bunga naik dari Rp3,4 triliun menjadi Rp4,4 triliun.
Namun untuk NPL BBNI pada periode 6 bulan tersebut sama dengan tahun 2015 yaitu sebesar 3%, namun NPL netnya lebih bagus dari periode sama tahun sebelumnya dari level 0,8% ke 0,7%..
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan hari Senin (25/07), BBNI dibuka kuat pada level 5350 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 5300. Volume perdagangan saham hingga siang ini sudah mencapai 223 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham BBNI sebelumnya bergerak dengan indikator MA bergerak naik moderat dan indikator Stochastic turun keluar dari area jenuh belinya. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang turun menunjukan pelemahan BBNI mulai terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 5150 hingga target resistance di level 5375.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens