Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Selasa dini hari (26/07) berakhir naik terdorong perkiraan penurunan hasil panen.
Harga gula mentah berjangka melonjak karena para kondisi keuangan yang memburuk dari dari pabrik gula di Brazil yang sedang berjuang untuk membayar tagihan, meningkatkan pengertian bahwa hasil panen tahun ini bisa mengambil penurunan di produsen terbesar di dunia tersebut.
Beberapa pabrik yang rendah pada uang tunai atau kredit menyusul penurunan tahan lama di kedua harga gula dan minyak sebelum penanaman tebu kembali pada tingkat yang sama, katanya, dan tidak menerapkan jumlah yang sama dari herbisida dan pupuk.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik 0,30 sen atau setara dengan 1,53 persen pada posisi 19,89 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Akhir Pekan Naik Tipis; Mingguan Naik Lebih 1 Persen
Malam nanti akan dirilis data New Home Sales Juni yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi meningkatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 19,40 sen dan 18,90 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 20,40 sen dan 20,90 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang